Next
Previous

Jumat, 11 Januari 2013

0

[K-LYRIC] Song Joong Ki – 정말 Jeongmal (OST Nice Guy) ~ with Indonesian translation


Lagu ini adalah salah satu OST dari drama Nice Guy . Diantara banyaknya kesibukan, Song Joong Ki berkenan untuk menyumbangkan suaranya. Lagu ini bisa dibilang adalah soundtrack dari Kang Ma Roo (Song Joong Ki) dan Seo Eun Gi (Moon Chae Won). Lirik dalam lagu ini merupakan pernyataan isi hati Kang Ma Roo untuk Seo Eun Gi. Lagu yang cantik, sangat pas dinyanyikan Song Jung Ki. Love it
Lagunyaaaaaaaaaaaaa Bagussssssssssssss :)

사랑했었잖아 정말
saranghessotjana jongmal
좋아했었잖아 정말
joahessotjana jongmal
미칠 것 같아서 터질 것 같아서 정말
michil got gataso tojil got gataso jongmal
이제는 떠나자 다시
ijeneun ttonaja dasi
니가 또 그리워 오늘도
niga tto geuriwo oneuldo
가슴에 남아서 지울 수 없어서 정말
gaseume namaso jiul su obsoso jongmal
이렇게도 아픈데 난
irokedo apeunde nan
사랑해서 눈물이 난다 가슴이 아파 와서 또 눈물이 나
sarangheso nunmuri nanda gaseumi apa waso tto nunmuri na
다시 널 잃어버릴까 다시 잃어버릴까 내 두 눈이 너만 본다
dasi noriroborilkka dasi iroborilkka ne du nuni noman bonda
널 사랑하는 날 좀 바라봐
nol saranghaneun nal jom barabwa
이렇게 눈물이 나서 자꾸 눈물이 나서
iroke nunmuri naso jakku nunmuri naso
다시 살아도 또 다시 살아도 너야
dasi sarado tto dasi sarado noya
이별의 시작은 그렇게
ibyore sijageun geuroke
싫다고 했는데 이렇게
siltago henneunde iroke
다시 사랑하면 널 그리워하면 정말
dasi saranghamyon nol geuriwohamyon jongmal
돌아올 수 있겠니 난
doraol su itgenni nan
사랑해서 눈물이 난다 가슴이 아파 와서 또 눈물이 나
sarangheso nunmuri nanda gaseumi apa waso tto nunmuri na
다시 널 잃어버릴까 다시 잃어버릴까 내 두 눈이 너만 본다
dasi noriroborilkka dasi iroborilkka ne du nuni noman bonda
널 사랑하는 날 좀 바라봐
nol saranghaneun nal jom barabwa
이렇게 눈물이 나서 자꾸 눈물이 나서
iroke nunmuri naso jakku nunmuri naso
다시 살아도 또 다시 살아도 너야
dasi sarado tto dasi sarado noya
너만 본다
noman bonda
널 기다리고 기다리자나
nol gidarigo gidarijana
혹시나 돌아올까봐 다시 돌아올까봐
hoksina doraolkkabwa dasi doraolkkabwa
비를 맞아도 눈속을 걸어도
bireul majado nunsogeul gorodo
다시 또 살아도 오직 너야
dashi tto sarado ojing-noya
▽ Credit
Han-geul & Album Information :: Daum Music
Simple Romanization :: ✿Chokollit


INDONESIAN TRANSLATION

Kita benar-benar saling mencintai, sungguh
Kita benar-benar saling menyukai, sungguh
Aku benar-benar merasa seperti meledak, seperti orang gila
Sekarang ayo berpisaht lagi..
Dan hari inipun aku akan merindukanmu
Karena kau tertinggal di dalam hatiku, karena aku tak bisa menghapusmu, sungguh
Meskipun aku tersakiti seperti ini
Aku menangis karena mencintaimu, dan terus menangis karena rasa sakit di dadaku
Akankah aku kehilanganmu lagi? Akankah aku kehilanganmu lagi? Kedua mataku hanya melihatmu
Lihatlah sebentar padaku yang mencintaimu
Karena itu aku menangis seperti ini dan terus menangis
Meskipun hidup kembali, meskipun hidup kembali, Itu adalah dirimu
Begitulah permulaan dari perpisahan
Aku tak suka melakukan hal seperti ini
Namun jika aku benar-benar mencintaimu lagi dan merindukanmu
Dapatkan kau kembali padaku?
Aku menangis karena mencintaimu, dan terus menangis karena rasa sakit di dadaku
Akankah aku kehilanganmu lagi? Akankah aku kehilanganmu lagi? Kedua mataku hanya melihatmu

Lihatlah sebentar padaku yang mencintaimu
Karena itu aku menangis seperti ini dan terus menangis
Meskipun hidup kembali, meskipun hidup kembali, Itu adalah dirimu
Aku hanya melihatmu
Aku menanti dan menantimu
Mungkin akan lebih baik jika kau kembali, akan lebih baik jika kau kembali
Meskipun kehujanan bahkan berjalan dalam salju
Meskipun hidup kembali, Itu adalah dirimu


KOSAKATA
사랑하다 (saranghada): mencintai
정말 (jeongmal): benar-benar
좋아하다 (joahada): menyukai
미치다 (michida): gila
-것 같아 (-geot kat’a): rasanya, sepertinya
이제 (ije): sekarang
떠나다 (tteonada); meninggalkan, pergi berangkat
다시 (dashi): lagi
그립다 (geuripta): rindu
오늘 (oneul): hari ini
가슴 (kaseum): dada, hati
남다 (namta): tertinggal, tersisa
-아/어서 (a/eo seo): karena, sehingga
지우다 (jiuda): menghapus
ㄹ수 없다 (l su eopta): tak bisa
이렇게 (ireohke): seperti ini
아프다 (apheuda); sakit
눈물 (nunmul): air mata
잃다 (ilta): hilang
두 (du): dua
눈 (nun): mata
만 (man): hanya
보다 (boda): melihat
좀 (jom): sebentar
바라보다 (paraboda): memandang
자꾸 (jakku): terus menerus
살다 (salda); hidup
이별 (ibyeol): perpisahan
시작 (shijak): memulai
싫다 (shilta): membenci
돌아오다 (toraoda): kembali
기다리다 (kidarida): menunggu
비를 맞아 (bireul maja): kehujanan
눈 (nun): mata, salju
속 (sok): dalam 걸다 (geolda): berjalan

sumber info :
 http://haerajjang.wordpress.com
0

Sastra anak di Indonesia dan Luar Negeri. Mengapa sastra anak terjemahan lebih laku ? Apa implikasi bagi perkembangan genre sastra anak di Indonesia ?


NAMA : PUPUT ALVIANI
NIM:10003022
Mata Kuliah : Sastra Bandingan
Semester : V

Sastra anak di Indonesia dan Luar Negeri. Mengapa sastra anak terjemahan lebih laku ? Apa implikasi bagi perkembangan genre sastra anak di Indonesia ?
            Karya sastra anak yang merupakan jenis bacaan cerita anak-anak merupakan bentuk karya sastra yang ditulis untuk konsumsi anak-anak. Sebagaimana karya sastra pada umumnya, bacaan sastra anak-anak merupakan hasil kreasi imajinatif yang mampu menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman keindahan tertentu. Secara konseptual, sastra anak-anak tidak jauh berbeda dengan sastra orang dewasa (adult literacy). Keduanya sama berada pada wilayah sastra yang meliputi kehidupan dengan segala perasaan, pikiran dan wawasan kehidupan. Yang membedakannya hanyalah dalam hal fokus pemberian gambaran kehidupan yang bermakna bagi anak yang diurai dalam karya tersebut.
            Sastra (dalam sastra anak-anak) adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak. Apakah sastra anak merupakan sastra yang ditulis oleh orang dewasa yang ditujukan untuk anak-anak atau sastra yang ditulis anak-anak untuk kalangan mereka sendiri tidaklah perlu dipersoalkan. Sebagai sebuah karya, sastra anak-anak menjanjikan sesuatu bagi pembacanya yaitu nilai yang terkandung di dalamnya yang dikemas secara intrinsik maupun ekstrinsik. Oleh karena itu, kedudukan sastra anak menjadi penting bagi perkembangan anak.
            Sebuah karya dengan penggunaan bahasa yang efektif akan membuahkan pengalaman estetik bagi anak. Penggunaan bahasa yang imajinatif dapat menghasilkan responsi-responsi intelektual dan emosional dimana anak akan merasakan dan menghayati peran tokoh dan konflik yang ditimbulkannya, juga membantu mereka menghayati keindahan, keajaiban, kelucuan, kesedihan dan ketidakadilan. Sastra anak-anak yang menunjukkan kepada anak sebagian kecil dunianya merupakan satu alat bagi anak untuk memahami dunia kecil yang belum diketahuinya. Sastra anak dapat dijadikan sebagi alat untuk memperoleh gambaran dan kekuatan dalam memandang dan merasakan serta menghadapi realitas kehidupan; dalam menghadapi dirinya dan semua yang ada di luar dirinya.

Mengapa anak-anak Indonesia lebih suka dongeng luar negeri?
            Mengapa anak-anak Indonesia cenderung menyukai dongeng-dongeng dari luar negeri, hal inilah yang patut kita cari jawabannya. Anak-anak lebih suka dongeng dari luar negeri karena kita sebagai orang tua kurang memperkenalkan dongeng-dongeng dalam negeri yang tidak kalah bagus dan banyaknya dibanding dengan dongeng laur negeri, tak hanya itu penyebab kurantg minatnya anak-anak terhadap dongeng dalam negeri adalah dalam penyajiannya dongeng dalam negeri dirasa kurang menarik biasanya hanya disajikan dalam buku cerita, ataupun juga dari mulut ke mulut. Sedangkan dongeng dari luar negeri sudah banyak yang dikemas dan disajikan dalam bentuk film ataupun kartun yang ditayangkan di televisi.
            Hal lain penyebab anak-anak lebih suka dongeng dari luar negeri adalah tidak sedikit orang tua yang kurang memahami batapa pentingnya budaya membaca, mereka cenderung mengabaikan kecerdasan dan intelektualitas serta tumbuh kembang anak. Untuk membeli satu buku cerita mereka perlu berpikir berulang-ulang, apalagi jika harganya ‘dianggap’ selangit. Ketika melampiaskan kejenuhan di tempat hiburan mereka bisa betah berlama-lama menghabiskan waktu. Sedangkan sekedar untuk mendongengkan sebuah cerita kepada anak menjelang tidur, para orang tua merasa bosan/ sering tertidur. Begitulah budaya kebanyakan orang kita ketimbang keinginan memasyarakatkan tradisi membaca. Para dewasa, khususnya orang tua harusnya mulai berbenah terhadap minat mereka terhadap budaya baca. Harus mulai ditanamkan dalam diri bahwa membaca buku bukanlah aktivitas yang memerlukan keseriusan, berat dan menjenuhkan belaka. Justru membaca memberikan sensasi petualangan intelektualitas yang mengasyikkan.
            Data-data menunjukkan betapa kurang lakunya buku-buku/cerita karya penulis lokal jika dibanding dengan karya-karya terjemahan. Jika kita pergi ke toko buku besar, hampir dipastikan bahwa rak yang dikerumuni lebih banyak anak-anak adalah rak buku karya terjemahan atau komik, yang notabene juga terjemahan. Taman-taman bacaan lebih suka mengkoleksi dan menyewakan komik daripada bacaan anak semisal novel, karena memang itulah bacaan yang laris di kalangan anak-anak dan remaja. Perpustakaan sekolah juga masih tertatih-tatih mengajak murid-murid membaca buku/cerita anak lokal. Jika menilik potensi membaca secara umum sesungguhnya kita boleh sedikit lega. Larisnya buku-buku anak baik di toko buku ataupun taman bacaan, serta terjualnya karya tertentu dengan omzet luar biasa besar merupakan indikasi bahwa anak-anak kita sesungguhnya mau membaca. Sayangnya mereka lebih memilih buku-buku/cerita anak asing daripada buku/cerita anak kita sendiri. Pertanyaannya adalah mengapa anak-anak kita tidak begitu suka membaca karya-karya negeri sendiri, dan lebih memilih buku/cerita anak karya penulis asing yang kita khawatirkan kurang memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan budaya bangsa. Ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk menjawab pertanyaan mengapa buku/cerita anak lokal kurang populer di kalangan pembaca anak.
            Selain hal-hal tersebut keunggulan bacaan anak terjemahan yaitu jenis bacaan ini memiliki alur cerita yang sederhana, penyampaian pesan yang halus, ilustrasi yang baik, dan karakter tokoh yang kuat. Sedangkan kelemahannya adalah bacaan anak terjemahan lebih menonjolkan popularitas karakter tokoh cerita, akibatnya jalan cerita tidak mendapat perhatian yang serius oleh penulis. Dari segi proses penerbitan, penerbit lokal memiliki kesulitan dalam memperoleh naskah bacaan anak lokal; proses penerbitan bacaan anak lokal yang membutuhkan waktu lama; penerbit merasa sumber daya manusia yang menguasai teknik komputer untuk menghasilkan ilustrasi dan tampilan buku yang artistik masih kurang. Penjualan bacaan anak lokal kurang bagus disebabkan minat masyarakat lebih mengarah pada bacaan anak terjemahan yang sudah memiliki karakter tokoh yang terkenal. Faktor- faktor demikianlah yang menjadikan kenapa sastra luar lebih diminati dari pada sastra lokal Indonesia sendiri.

Implikasi bagi perkembangan genre sastra anak di Indonesia ?
            Kurang lakunya buku-buku/cerita karya penulis lokal jika dibanding dengan karya-karya terjemahan menjadikan instropeksi bagi karya-karya sastra indonesia, kira-kira faktor apakah yang menjadikan karya lokal kurang diminati. Berangkat dari hal tersebut, genre sastra indonesia mulai berproses memahami bagaimana cara melakukan sastra mereka agar diminati oleh anak-anak. Hal ini lah yang menyebabkan genre sastra indonesia mulai terpengaruh oleh genre sastra dari luar. Sastra anak Indonesia, didalamnya hanya menawarkan cerita yang seperti itu saja. Satu cerita hanya diuban penamaan dan tempat terjadi saja, namun klimaks ceritanya sama. Mungkin hal inilah yang menjadikan anak-anak mulai bosan dengan cerita indonesia. Sedangkan pada cerita anak dari luar banyak cerita fantasi yang ditawarkan sehingga imajinasi anak lebih banyak dari pada membaca sastra indonesia.
            Hal-hal diatas dapat dipahami bahwa bisa saja genre sastra indonesia dapat bercermin dari genre sastra luar, atau bisa dikatakan penciptaan karya sastra indonesi saat ini dapat terinspirasi oleh sastra luar. Terinspirasi disini bukan berarti menjiplak, namun hanya menambah unsur fantasi dalam sastra indonesia sehingga anak-anak akan menyukai sastra indonesia. Selain itu, sastra indonesia mungkin dapat dikembangkan lagi cerita-ceritanya bukan hanya mengembangkan fantasinya. Cerita sastra indonesia sebenarnya lebih beragam lagi dibanding sastra luar, namun mungkin penulis indonesia sendiri yang belum menemukan cerita-cerita yang beragam tersebut.  (Puput Alviani – 10003022).
           

Jumat, 21 Desember 2012

0

BUNDA (Lirik Lagu 'Melly G')

Kubuka album biru 
Penuh debu dan usang
 Ku pandangi semua gambar diri
 Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang 
Dahulu penuh kasih 
Teringat semua cerita orang 
Tentang riwayatku

Reff:
 Kata mereka diriku slalu dimanja
 Kata mereka diriku slalu dtimang

Nada nada yang indah 
Slalu terurai darinya 
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini 
Jiwa raga dan seluruh hidup 
Rela dia berikan

Back to reff
Oh bunda ada dan tiada dirimu 
Kan slalu ada di dalam hatiku
 
edisi khusus hari ibu :)
ibu, betapa aku merindukanmu :)
ibu, aku bangga terlahir menjadi anakmu :) 
 
  
lirik lagu : 
 download .>>>

Sabtu, 24 November 2012

0

Contoh Features How to

NAMA        : PUPUT ALVIANI
NIM           : 10003022
KELAS       : A
 Ujian Tengah Semester “FEATURES”

NGGA PERLU JAUH KE WONOSOBO

,,,YUKK BUAT MIE ONGKLOK SENDIRI :)
Anda belum ke Wonosobo kalau belum menikmati lezatnya Mie Ongklok,” itulah tagline yang sering diucapkan oleh warga Wonosobo kepada sanak saudara maupun wisatawan yang mengunjungi Kota Wonosobo. Hal itu tidaklah terlalu berlebihan, mengingat keberadaan Mie Ongklok sebagai makanan khas sekaligus makanan kebanggaan warga Kota Wonosobo.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, pencipta resep Mie Ongklok ini adalah Pak Muhadi. Konon, Pak Muhadi menciptakan resep ini secara tidak sengaja. Pada saat mudanya, Pak Muhadi bekerja di tempat juragan bakmi. Setelah bekerja beberapa waktu, Pak Muhadi berkeinginan untuk mandiri. Lalu Pak Muhadi memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan mie sebagai menu utama. Saat itu Pak Muhadi berjualan mie secara berkeliling menggunakan gerobak. Tidak puas dengan resep mie yang biasa-biasa saja, maka Pak Muhadi berkeinginan untuk menciptakan resep yang baru. Maka dimulailah proses coba-coba itu. Dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada,

akhirnya Pak Muhadi menemukan sebuah resep yang di kemudian hari dikenal sebagai Mie Ongklok.
          Penggunaan kata ongklok untuk menjelaskan proses pemasakan mie yang di-ongklok-ongklok. Di-ongklo-ongklok bisa berarti diaduk dengan cara dilempar-lemparkan ke atas menggunakan wadah. Isi dalam wadah tersebut akan terhambur ke atas kemudian terkumpul lagi dalam wadah dan tidak tumpah atau berceceran.
Berbahan dasar mie kuning, kucai, dan kubis yang merupakan sayuran utama masyarakat Wonosobo membuat Mie ongklok terasa pas dengan lidah orang Wonosobo. Ditambah dengan kondisi geografis Wonosobo yang terletak di dataran tinggi dan bertemperatur dingin membuat mie ini sangat digemari oleh masyarakat.
          Meski demikian, untuk mendapatkan kelezatan tersebut tidak usah jauh-jauh pergi ke wonosobo karena andapun bisa meracik dan membuat sendiri di dapur anda.
 Yukk,, kita intip bahan-bahan dan cara pembuatan Mie Ongklok J.

tempe_kemul14.jpg
Bahan:
Add caption
  • 750 ml kaldu daging
  • 3 sendok makan tepung kanji
  • 3 sendok makan kecap manis
  • 300 gram mi basah
  • 100 gram kol, iris kasar
  • 10 kucai, iris halus
  • Ebi secukupnya
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis
  • 2 siung bawang putih
    Bumbu Halus:
  • 1/4 sendok teh merica
  • 1/2 sendok teh garam

Cara Pembuatan:
  1. Tumis bumbu halus hingga harum.
  2. Masukkan kaldu, tambahkan ebi dan tepung kanji yang sudah di cairkan. Aduk hingga mendidih dan mengental. Angkat.
  3. Masukkan mie, irisan kol dan kucai ke dalam saringan, lalu rebus dalam air mendidih dambil di ongklok-ongklok hingga matang. Angkat.
  4. Tuang rebusan mie, kucai, dan kol ke dalam mangkuk. Siram dengan kuah kaldu yang sudah mengental. Taburkan bawang goreng di atasnya.
  5. Sajikan selagi hangat bersama tempe kemul dan sate.


Senin, 30 Juli 2012

0

sebuah cerita di akhir juli ^_^

Aku sayang AYAH !!!

Kata-kata itu mungkin tidak cukup melukiskan betapa aku berterima kasih atas segala yang Ayah berikan kepadaku. Bagaimana tidak. Sampai sekarang, aku masih belum bisa membalas segala yang Ayah berikan kepadaku. Tanpa Ayah tidak akan ada perjalanan berliku sampai aku seperti ini . . .
Bagi orang lain, mungkin ini hanya sebuah cerita sederhana. Tapi bagiku, ini adalah perjalanan hidup yang istimewa. Aku terlahir bukan dari keluarga yang kaya, bukan juga miskin, cukuplah hasil jerih payah pekerjaan Ayahku mencukupi kebutuhan sehari-hari Aku dan keluargaku. Aku pernah merasa, betapa tidak adilnya Tuhan menempatkan aku hidup di desa seperti ini, jauh dari fasilitas yang memadai dan yang aku inginkan. Aku pernah berkhayal ingin hidup seperti orang perkotaan, tapi ternyata khyalanku itu merupakan kesalahan besar dan perbuatan yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Mungkin saat itu aku belum sadar akan hidup yang Tuhan berikan ternyata begitu indah. Perlahan namun pasti, aku mulai menyadari, ternyata aku adalah salah satu dari sekian umat-Nya yang selalu diberi keberuntungan. Dan ini lah yang menjadi awal betapa hebatnya Ayahku memperjuangkan hidupku untuk menjadi yang lebih baik.
Kelulusan SMP seharusnya menjadi suatu hal yang membahagiakan. Bagaimana tidak, keadaan ekonomi yang pas-pasan seperti keluarga ku menjadi hal hebat jika anaknya dapat menempuh jenjang SMP. Tapi lain saat itu, aku dan ibu ku bingung apa yang harus aku lakukan setelah ini? Kalau kerja ? Umurku masih terlalu kecil dan sejak kecil Ibuku tak pernah mempunyai mimpi anaknya kerja sebagai pembantu karena hanya pendidikan SMP yang ditempuh, kalau sekolah lagi? Apa mungkin? Biaya dari mana?
Sejak pengumumuna kelulusan itu, walaupun aku lulus dengan predikat baik karena mendapat rengking 3 namun tak mudah mengambil keputusan untuk melanjutkan langkah kedepannya. Entah apa yang membuat Ayah ku begitu bersemangat, siang itu sepulang nya dari kerjanya, ia begitu bersemangat berbicara kepada ku “ Nak, besok kamu bangun pagi. Kita ke kota. Kamu harus sekolah. Rejeki sudah di atur oleh Allah, Ayah yakin kalau kamu rajin beribadah dan berdo’a Allah akan mendekatkan rejeki itu untuk mu “, kata Ayah dengan optimis. Aku hampir tidak percaya Ayah berkata seperti itu, sempat aku berfikir lama dengan tawaran Ayah itu karena aku tidak yakin apakah pendidikan ku nanti berlanjut hingga akhir atau akan berhenti ditengah jalan, tapi dengan optimimisme tinggi Ayah meyakinkan ku kalau aku pasti akan sekolah sampai selesai.
Angin di pagi itu sangat dingin sampai terasa ketulang-tulang, namun Ayah tetap paksakan mengajak ku untuk mendaftar sebuah SMK negeri di kabupaten. Masa-masa ini merupakan masa-masa tersulit untuk diriku. Ternyata benar kehidupan di perkotaan dan di pedesaan memang jauh berbeda. Begitu pula dengan kualitas pendidikannya, untuk masuk sebuah SMK favorit tersebut aku harus berjuang dengan beberapa tes seleksi yang memberatkan hatiku. Aku merasa putus asa, namun Ayah selalu memberi semangat untuk ku .”Anak Ayah pasti bisa ! “ Kata-kata itulah yang selalu Ayah berikan untuk menyemangati selama mengikuti seleksi.
Satu minggu berlaluy setelah tes seleksi masuk SMK N favorit itu, senin pagi Ayah menhajak ku ke kota untuk meluhat hasil pengumuman karean hari ini pengumuman itu keluar. Entah mengapa haru itu Ayah merasa optimis sekali bahwa aku diterima. Dalam keadaan apapun Ayah tak pernah menampakkan muka sedih atau putus asa dihadapan ku.
Dua jam menempuh perjalanan untuk sampai ke kota, bergegas aku dan Ayah menuju SMK N favorit itu. Aku dan Ayah mencari nomor pendaftaran itu di papan pengumuman, dan ternyata nomor pendaftaran ku ada di papan tulis ke dua, betapa girangnya muka ayah karena ternyata aku bisa di terima di SMK N ini. Kegirangan itu ternyata hanya sekejab, semua siswa baru yang nomor pendaftrannya ada di papan tulis berkumpul di auditorium dan celakanya ternyata nomor pendaftranku bukan masuk pada jajaran siswa yang diterima, namun berada pada siswa yang menjadi cadangan yaitu dimana pada kelas tersebut jika ada siswa yang diterima namun tidak melakukan pendaftran ulang makan aku ada kesempatan untuk masuk sekolah tersebut, namun aku harus berjuabg mengalah kan 5 orang siswa baru lainnya yang masuk bangku cadangan juga. Betapa sedihnya aku saat itu, harapan yang aku tanam tinggi-tinggi pupus sudah. Sedih, kecewa, putus asa bercampur jadi satu, saat itu benar-benar tak ada rasa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang ,menengah lagi. Berbeda dengan Ayah ku yang tak pernah mau memperlihat kan muka kecewanya dihadapanku, Ia tetap memperjuangkan nasib ku, ditemui kepala sekolah dan memohon kepadanya agar mau menerimaku, entah apa saja yang mereka berdua bicarakan, yang jelas saat itu aku dalam keadaan yang benar-benar labil
“ Ayah, kalau memang aku tidak bisa masuk ke SMKN itu sudah lah jangan dipaksakan,” Ucapku oada Ayah. Namun ayah berkata lain, Ia tetep bersikukuh agar aku sekolah lagi. Sebenarnya tidak hanya SMKN itu yang menjadi tempat lanjutan sekolah ku. Sebelumnya aku mendaftar di sebuah SMAN favorit di kabupaten ku, sebenarnya aku diterima akrena nem ku memnuhi syarat serta memiliki rekomendasi siswa berprestasi dari SMP ku, namu panitia di SMAN yang mengenalku itu berkata kepada ayah ku bila aku membayar dengan nominal tinggi maka aku langsung masuk kelas favorit. Ayah sangat menentang dengan hal itu, menurutnya itu salah satu perilaku yang menurunkan harga diri dan Ayah memutuskan mundur dari SMAN itu, karena menurutnya masih banyak sekolah lain yang dapat berlaku jujur hingga akhirnya aku memutuskan memilih SMKN agar setelah lulus nanti aku bisa langsung bekerja.
Permohonan ayah ku untuk masuk SMKN itu membuahkan hasil, sore itu ada sebuah SMS yang datang dari tetangga ku memberitahukan bahwa ada SMS dari SMKN itu, maklum pada waktu itu keluarga ku belum ada alat komunikasi, kemudian ayah menelpon balik sekolah itu, seperti sekolah sebelumnya, aku harus membayar  dengan nominal lebih agar dapat masuk SMK itu dan ayah ku memutuskan untuk menolaknya. Aku tau sebenarnya Ayah sangat kecewa karena kejadian ini, namun Ayah mencarikan jalan lain. Ayah menawariku untuk sekolah dimana saja asalkan itu negeri dan yang penting aku sekolah, sungguh aku hanay bisa pasrah dengan usaha ayah, maka dimana pun aku diterima aku akan sekolah di sekoalh tersebut.
Keesokan harinya Ayah berusaha memasukkan ku ke sebuah SMAN di kabupaten dan sekolah tersebut terkenal dengan anak-anak buangan dari SMA favorit. Ayah datang kesekolah tersebut dan menyerahkan semua berkas-berkas ku, panitia penerimaan sisawa baru di sekolah tersebut menyeleksi berkas ku dan setelah melihat ijasah dan surat rekomendasi prestasi dari SMP ku aku langsung diterima di sekolah itu tanpa harus membayar dengan nominal lebih.
Sore itu, ayah pulang dengan wajah yang sumringah. “ Allah akan selalu memberikan jalan terbaik dan mudah untuk umatnya. Dimana pun kamu sekolah niatmu baik untuk menuntut ilmu, pasti Allah merodo’i”. Kata-kata Ayah itu lah yang selalu menjadi pedoman hidupku.
Walau aku sekolah di SMA yang temasuk bungan, aku dapat mencetak prestasi dan mengalahkan siswa prestasi dari SMAN favorit di kabupaten. Dan berkat Ayah yang hanya seorang supir itu aku bisa hidup dan menempuh pendidikan sampai sperti ini, terimakasih AYAH . Engkau memang PAHLAWAN KU. Terima kasih atas usaha mu untuk ku ,AKU SAYANG AYAH.